home
about me
fave picks
contact
A Blissful Wednesday Morning
Wednesday, July 12, 2006
Dengan Papanya Anak2
"Hari ini jadwalnya gimana Shar?'
"Hmm, di rumah aja....paling ngaji trus nganterin les anak2."
"Mobilnya aku yg bawa ya."
"Iya nggak pa pa, tapi ntar malem anterin aku survey ke Citos ya....:)."
"Habis Magrib sih bisa..."
"Alhamdulilah :), thanks dear....sarapan dulu sebelum berangkat ya, mau dibuatin kopi nggak?"
"Kopi boleh, thanks."


Dengan Kalila
"Ibu....."
"Iya sayang...dah bangun anak ibu?"
"Hmmmm, aku mau sarapan mie."
"Lho, kemarin kan udah sarapan mie, masak sekarang sarapan mie lagi...kan nggak boleh tiap hari, yg lain aja ya, roti mau? atau cereal?"
"Mie aja, ...pake nugget"
"Jangan ya sayang, roti bakar aja mau ya...?"
"Enggak deh, cereal aja..."
"Oke, habis makan langsung mandi ya..."
"Iya deh, hari ini aku masih libur kan ya Bu?"
"Iya sayang, minggu depan baru masuk ya, tapi nanti sore Lila les."
"Sama miss Nita?"
"Iya nak. Sarapan dulu ya sama Ibu, biar nggak kesiangan, habis ini Ibu mau ngaji dulu, Lila mau ikut?"
"Adek ikut nggak?"
"Ikut."
"Hmmmm, aku nggak ikut deh, mau main di rumah aja....."
"Iya, nggak pa pa, biar nggak capek ya, kan nanti sore mau les."


Dengan Nawal
"Ibu....."
"Iya sayang ibu...dah bangun ya."
"Ibu........hari ini nggak kemana-mana kan?"
"Enggak, cuma ngaji aja."
"Di mana?"
"Di mesjid yg ada ayunannya."
"Aku ikut ya bu..."
"Boleh, tapi adek nyusul sama mbak ya...."
"Iya, aku nyusul aja, mau main ayunan. Trus Ibu nggak pergi lagi?"
"Enggak....di rumah aja...."
"Tapi kerja???"
"Iya...., di kamar atas."
"Iya deh,....aku nanti main di bawah....ibu kerja di atas ya. Boleh nonton ultraman nggak?"
"Boleh, tapi sarapan dulu trus mandi baru nonton....."
"Oke, mandinya boleh berendem nggak?"
"Boleh, tapi jangan kelamaan, ntar jarinya keriput."
"Oke."

Nah ini pembicaraan lanjutan Nawal dgn si mbak
"MBAK.........!!, kata Ibu aku boleh nonton ultraman, tapi sarapan dulu...trus mandi, trus nanti boleh nyusul ibu ke mesjid."

Terus spt biasa.....beres-beres dikit.....nentuin menu hari ini, main sebentar w/ the kids, cek email, siap-siap, jam 10 baru deh take off......InsyaAllah aktifitas keluarga kami hari ini seluruhnya bermanfaat....dan berkah.

Labels:

Jika Hobi Menjadi Pekerjaan
Saturday, July 08, 2006
Dari dulu saya selalu berpikir kalau menjalankan usaha yang merupakan hobi kita, pasti rasanya “asyik” ya……secara hobi gitu lho, pastinya melakoninya juga InsyaAllah jadi enjoy and happy. Apa bener begitu ya???? Nah, Alhamdulilah……sebulan belakangan ini saya mengerjakan sesuatu yang InsyaAllah emang hobi saya, 3 hobi sekaligus malah…..,yaitu bikin kue, fotografi (amatiran sih ;p) and nyari baju muslim yang bagus :) ..... secara baru aja pake kerudung.

Dannnnnn……ternyata, rasanya tidak se”asyik” yang saya kira…he he he. Bukannya bosen atau bete ….tapi setelah dilakoni, memang beda ya…..dari hobi menjadi kerjaan untuk nyari duit gitu lho….grogi euy….Ini nih yang saya alami….Kalo bikin kue nih, dulu mah kalo bikin untuk anak2 or ngasi ke keluarga aja nggak terlalu peduli sama bentuknya (yg kadang mbulet, kadang lonjong, nggak standar gitu) karena rasanya sih Alhamdulilah banyak yang bilang enak dan ketagihan (bangga.com), jadi gimana tampilan kuenya mah cuek bebek. Sebenernya dulu sih waktu masih ngantor, pernah juga jualan kue, tapi yang mesen paling temen2 kantor yg udah tahu rasa kue buatan saya, jadi mereka nggak pernah terlalu merhatiin “muka” sang kue, yang penting enaaaak.

TAPI……waktu bikin kue buat jualan (kali ini beneran dalam rangka untuk nyari uang, secara udah nggak kerja kantoran lagi ;p), ealah….kok grogi banget gitu lho, mulai dari buat adonan (takut salah takar), saat mencetak (bolak balik cetak ulang krn bentuknya kok ada yg besar ada yg kecil ;p), saat memanggang (takut kegosongan), sampe takut nanti kuenya jadinya nggak enak, padahal…….suerrrr….biasanya juga nggak pa pa tuh.

Trus, biasanya kalo motretin anak-anak, rasanya asyik aja…jeprat jepret sana sini….nggak pernah bosen2 dan Alhamdulilah hasilnya aneka ekspresi anak-anak saya yang lucu-lucu terekam dengan suksesnya :). Tapi……giliran jadi fotografer untuk proyek buku keroyokan dengan temen2 BundaInBiz yang intensif bin padat jadwalnya, selama 3 minggu non stop, minggu pertama dan kedua sih semangat banget, pokoknya perfeksionis sekali deh, sampai bisa berkali-kali tuh ambil foto untuk satu step aja. Cuma….. setelah memasuki minggu ketiga kok rasanya udah mualeess yaa, mana obyek fotonya tuh benda mati….aneka macam kotak gitu, kotaknya cantik-cantik lho padahal….tapi teteeeeppp, kebosanan tetap melanda (fiuuhhh). Sampai puncaknya, waktu sesi foto terakhir, yang sebenernya butuh perhatian ekstra karena harus menunjukkan hasil akhir produk, sayanya malah kehabisan ide……walaupun sudah diusahain tetep konsen, tetep rasanya nggak maksimal….passionnya sudah nggak seperti waktu di minggu pertama.

Lain lagi , untuk urusan belanja belanja baju or bahan, kalau buat sendiri mah, cukup cari satu yang paling oke….baik model, kualitas bahan dan harga tentunya :) , nah kalau untuk usaha...ada hal lainnya lagi yang perlu diperhatikan......masalah kapasitas produksi dan standard kualitas produk. Karena sekarang masih belum punya workshop sendiri jadi saya sistemnya pesen dan beli putus dengan supplier, kalau pesanan nggak terlalu banyak sih, baik-baik aja, masalah mulai terasa saat pesenan yang masuk lumayan banyak…rasanya deg2an banget….yang ada bolak balik nelpon ke supplier untuk memastikan barang2 siap diambil pas pada waktunya. Waduh jeng….kadang nih ya, bilangnya “oke mbak, dah selesai pesanannya, bisa diambil nih”, sampe di tempat….”lho kok beda ….kemaren kan saya minta yang motif A kok jadi motif B?”….”coba liat lagi deh …kan ada catatan saya….terus yang ini kok nggak rapi jahitannya, nggak pas sama polanya, dll, dsb, dst” Widih, kebayang nggak seehhh???

JADI…..semua yang tadinya asyik, mudah dan tanpa beban karena dikerjakan oleh dan untuk pemakaian diri sendiri...menjadi berubah ”warnanya” KARENA…. dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan terselip “tanggung jawab”….agar, produk yang kita hasilkan dan dijual ke konsumen adalah yang terbaik...gitu kan ya, dan menurut saya kalau kita bisa memberikan yang terbaik ….bekerja dengan hasil terbaik, InsyaAllah itu ibadah juga kan, dan tentunya pesanan datang lagi dan lagi dan lagi...... :)

Tapi, Alhamdulilah, walaupun merasakan bahwa ada penurunan level ke”ASYIK”an dalam mengerjakan hobby2 yang diseriusin jadi pekerjaan :), saya tetep keukeuh lho menjalankan semuanya, soalnya ada “rasa” baru lagi nih, sekarang saya merasa ada “tantangan tersendiri’ setelah mempelajari peluang bisnis di setiap pekerjaan yang sekarang saya jalankan….. dan tentu saja ilmu berbisnis yang nambah secara perlahan.

Sehingga InsyaAllah, “usaha-usaha berbasis hobby” ini akan saya jalankan dengan sungguh-sunguh, dalam artian dijalankan dengan manajemen yang lebih terencana dan lebih memperhatikan kualitas serta packaging….iya dong, meskipun baru bertaraf home biz, keseriusan harus dimulai sejak awal, jadi nggak kanget menghadapi “ledakan permintaan” misalnya…he he he…Amiin, Amiin :).

Jadi, nggak pa pa moms, coba deh dilist, apa saja hobi kita…..buat biz plan sederhana…..simulasi kecil2an gimana kalau hobby tsb dijalankan serius sebagai usaha…..apa ‘+’ and ‘–‘nya, gimana bagi waktu dengan keluarga nantinya…. Is it worth for us to try?? Yang tidak kalah pentingnya, kalau bisa jangan main di harga, makanya sedapat mungkin buat produk yang unik alias nggak pasaran jadi produk kita dikenal karena kekhasannya, karena menurut saya kalau main di “harga”, huaaaaaa di bisnis retail rasanya beraaaat bgt…..wong yang sudah unik aja bisa dicontek dengan mudah dan cepat…:)

Yo wes, gitu aja curhatnya…..ini krucil-krucil saya sudah wangi-wangi, saya mau anter mereka dulu ke tempat les dulu…..

Until my next post!

Labels: