home
about me
fave picks
contact
Sehari di KIDZANIA
Friday, September 28, 2007

What : Visit To KIDZANIA
When : September 24th, 2007
Where : Pacific Place 8th floor (lantainya bener gak ya?)
Who : Kalila, Nawal, Xavier, Zahra, Nanta, Mika, Thareq, Kemal, Ben, Chaterine and another 5 new friends! Wooww!
How : Special invitation - Gratisssan from Milis BEING MOM

Jumat Sore, 24 September

Sharah:

“Hah?? What? Undangan Gratissss ke Kidzania?? Tempat mainan yang di Sudirman itu??? Wuih….asyiiikkk, asyiiiiik, asyiiiikk” (hiperbola mode on ;p). “Eh tapiii.... emang dah buka ya Kidzanianya?” (reaksi telaaat mikir).

--------------------

Nawal cukup dibilangin gini “Hari Senin gak usah sekolah ya Naw…kita ijin mau main ke Kidzania, ibu dapat undangan nih”. Nawal so pasti setujuh “Iya gak usah sekolah bu, emangnya Kidzania itu apa?”. Pokoke yang penting gak skolah deeeh… ;-)

Sedangkan seperti biasa, murid teladan, Kalila, mesti deh gak mau klo diajak ‘cabut’ skolah, setelah dijelaskan bahwa Kidzania itu tempat permainan baru yang bagus dan ibu dapat undangan gratis dan diiming-imingi aneka permainan yang nanti akan ada di Kidznia…barulah dia akhirnya bilang “iya deh, aku ikut ke Kidzania, tapi ibu bilang sama Ms Vili ya (red: wali kelasnya)”. Wokeeeh, bereeeesss, pergi deh kita ;-).

Senin pagi, 27 September

Akhirnya di sinilah aku, sponsor utama dari ‘kebolosan’ Kalila dan Nawal hari ini, hari Senin pagi-pagi gini dah sampai di parkiran Semanggi Expo bersama dua krucilku itu…he he he

Setelah peserta dari BM kumpul semua, kitapipun di’berangkatkan’ ke Kidzania yang berlokasi di Pacific Place (PP) dengan menggunakan mini bis. Kenapa harus naik mini bis? Karenaa….. berhubung PP belum resmi dibuka maka kendaraan yang boleh masuk hanyalah kendaraan resmi untuk antar dan jemput tamu-tamu yang akan ke Kidzania. Di luar itu tidak bole ada kendaraan lain yang masuk.

Sesampainya di PP (gak sampai 5 menit niy...) begitu turun dari bis, anak-anak (berikut pengantarnya ;p) baris dengan tertib, nunggu giliran untuk naik ke lantai 8, tempat Kidzania berada. Huaaa...Kalila dan Nawal seneng banget...secara pas weekend kemarin yang ditanyain..kapan kita ke Kidzania bu???

Begitu keluar lift, langsung deh terlihat moncong pesawat Air Asia yang gedeee banget... ditambah suasana dan setting papan pengumuman di area antri dan pintu masuk ....rasanya bukan seperti mau masuk ke tempat permainan melainkan seperti mau check in untuk naik pesawat di bandara saja.....cool ;-).

Di pintu masuk setiap pengunjung dipakaikan sejenis gelang yang fungsinya sebagai gelang pengaman (aku masih belum jelas nih, apakah data diri setiap anak, minimal nama lengkap, nama orangtua dan alamat lengkap dimasukkan ke dalam gelang ini, kalau iya berarti okeee bangeeeet) dan juga untuk mendata anak-anak saat mengikuti permainan yang ada di dalamnya. Selesai pasang gelang (berkat undangan gratis, acara bayar membayar diSKIP hehehe).... kita semua langsung dipersilakan masuk ke dalam Kidzania...eng ing eng.....

Begitu masuk trus dapat peta Kota Kidzania dan ngeliat ada banyak tempat beraktifitas tiruan ala sebuah kota, baru deh ngeh....bahwa KIdzania itu bagaikan kota kecil aja untuk anak-anak. Tempat dan fungsi dibuat seperti aslinya...tapi bentuknya disesuaikan (ukurannya dibuat serba lebih kecil) karena yang boleh beraktifitas di dalam tempat-tempat tiruan itu cuma anak-anak usia 2-13 thn aja. Jadi....intinya seperti aku waktu masih kecil dulu....main PURA-PURAAN....tapi ini versi kerennya ....keren banget malah ;-). Uangnya saja mirip uang asli....bisa ditabung, bisa dibuatkan ATM dan bisa dibelanjakan pula di Departemen Store....so cool....;-)

Awalnya Lila dan Nawal (dan juga beberapa anak lainnya) sempat takut karena dipanggil Ibu dan Bapak....si Nawal sampai melipir ke tembok..saking takutnya hi hi hi. Di awal mereka juga masih bingung mau main apa, karena sepertinya mereka ngebayangin tempat bermainnya itu seperti Dufan atau Time Zone....lah klo di Kidzania kan nggak seperti itu....mereka di sini bermain peran. Barulah saat mereka dapat pembagian ’cek’ sebsar 50 Kidzos (mata uang di Kidzania kek kek kek) dan berhasil menukarkannya di ’Bank BCA of Kidzania’ (looks like real, sampai ke ngantri2nya juga..he he he) dan menggunakan uangnya untuk belanja di ’supermarket’ sebelah barulah mereka ngerti...dan merasa belong to this place hehehe.















tarik uang di ATM ;-)















Tukar cek di 'bank'

So petualanganpun dimulai dari BCA ;-), dari situ mereka ke supermarket …mulai deh mereka bermain peran…Lila jadi pegawai yang bekerja di supermarket sedangkan Nawal jadi pembelinya. Selesai main, Lila dapat uang 8 Kidzos sebagai bayarannya telah bekerja di supermarket, trus...Nawal tanya ”kenapa aku gak dikasi uang Ibu?”. Ealah...ternyata, baru tahu juga nih, di sini kalo mereka bermain peran sebagai pekerja...maka mereka dibayar juga seperti layaknya orang yang bekerja. Maka sejak saat itu, Nawal hanya ingin main kalau dibayar he he he, jadilah aku emaknya sibuk nanya dulu...”mas/mbak..klo main di sini dibayar gak?” he he he eh iya, di peta kota Kidzania yang diberikan kepada setiap peserta juga ada kok keterangan tepat bermain mana saja yang bisa ’menghasilkan’ uang dan yang ’membutuhkan’ uang.

Dari > 70an permainan yang ada di Kidzania ini (di atas dan di bawah), Kalila dan Nawal sendiri kemarin dapat main di 8 tempat (tidak termasuk foto2 di area penjualan mobil dan berbelanja di Departemen Store). Favorit mereka adalah aktifitas di bank (mencairkan cek, menabung, membuat ATM, menarik uang dari ATM), sebagai petugas pemadam kebakaran (pakai baju seragam, naik mobil pemadam dan bekerja memadamkan api) dan sebagai Pilot (di kokpit dan menajalankan simulasi penerbangan)....duh keren banget dan mereka seneng banget deh pokoknya.
















lila jadi perawat
















petugas pemadam kebakaran


























pilot nawal


























pilot lila


























the painters















honda jazz mini

Hampir di semua permainan mereka pilih ‘tugas’ yang membuat mereka dibayar, yaitu petugas Supermarket (Lila), pemadam kebakaran, bekerja di nursery roon Pigeon, jadi pegawai perusahaan listrik/ PLN, mencat rumah di Danapaint, pegawai konstruksi di Holcim, membuat hiasan dinding di HP Painting School, jadi Pilot di Air Asia. Di akhir waktu permainan mereka berhasil mengumpulan 204 Kidzos.., yang kemudian mereka pakai untuk berbelanja di Departement Storenya...masih ada sisa pula lho...sisanya ditabung lagi di bank BCA untuk kunjungan berikutnya (Amiin ;p), kebayang kan seberapa ’kerasnya’ mereka bekerja he he he.

Akhirnya setelah hampir 4 jam bermain, jam 13 kita ngumpul lagi di area main square untuk sama-sama check otu (masuk dan lkeluar harus dalam satu grup), berbaris lagi ;-) trus check out deh kita di pintu keluar yang namanya Immigration Counter he he he...ada-ada aja.... Di sini gelangnya dicopot dan dikembalikan. Sedangkan uang Kidzos dan kartu ATMnya boleh dibawa pulang...dan kelak kalau kita kembali main di sana, akan tetap berlaku dan dapat digunakan lagi.
Bye Kidzania, we had so much fun there. Thanks a lot to BM Mods…for the gratisan tiket he he he. Thanks to Mod Ike my savior…… yang dah minjemin kameranya padaku….. Alhamdulilah jadi bisa moto2in anak-anak deh, love you mwah mwah.

Labels:

Bunga Cantik Dari Mbak Iien
Friday, September 21, 2007

Hari ini kaget banget deh...tiba2 sahabatku tercinta yang juga partnerku berbisnis Oriflame...mbak Iien namanya, datang ke rumah.....bawa rangkaian bunga cantik. ada apaaa yak???

Ternyata oh ternyata mbak Iien ngasi bunga dalam rangka 'nyelamatin' aku karena per hitungan poin hari ini...aku sudah 10.000. Secara bulan ini adalah bulan ke6 masa kualifikasiku di posisi senior manager ini artinya insyaAllah secara hitungan matematika aku sudah qualified untuk mencapai posisi director di Oriflame.

Duh...terharu deh .......baik banget emang si mbak satu ini....hiks hiks...untungnya aku gak nangis pas ada doi ;-), tapi pas mbak Iien dah pulang..baru deh berkaca2 (laaah...dasar hati rinto ;p).

Trima kasih ya mbak...... insyaAllah aku akan bantuin mbak Iien juga untuk mencapai posisi ini.....trima kasih sudah menjadi bagian timku yang solid. Melihat cara kerja mbak Iien, aku yakin, insyaAllah mbak Iien segera akan mencapai posisi ini!

Mbak Iien, trima kasih untuk persahabatannya yang tulus......bukan cuma urusan Ori aja.....untuk hal2 lain mbak Iien ini juga amat perhatian...mulai dari curhat ttg anak-anak ...ttg beribadah, de el el. Matur nuwun sanget yo mbak......

Foto bunga cantik itu ;-)


Labels:

Ibu di media - Tabloid NOVA
Monday, September 03, 2007
Ibu, tante Nad dan tante Sotya diwawancara oleh tabloid Nova. Jadi ceritanya minggu lalu Ibu ditelpon olwh wartawan Nova, pak Hasto namanya...beliau tertarik dengan komunitas BIB yang dimoderatori Ibu dan tante2 di atas ini ;-). Jadi deh janjian untuk ketemuan....pilih2 hari (sok sibuk dot com) ....sekalian Ibu memang ada miting dengan tante-tante mods.

Berikut ini nih wawancaranya yang dah tayang di Nova No. 1019/XX, 3-9 September 2007
atau bisa klik di link ini
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=14584


MEREKA BUKAN BUNDA BIASA



Jelas, ibu- ibu ini memang bukan bunda biasa, seperti mereka menyebut dirinya. Lewat bisnis online. mereka menjaring uang tanpa harus repot-repot ke kantor. Dunia maya memang sudah lama diakrabi Nadia M. Yuniardo (32). Mantan penyiar radio ini pernah bekerja sebagai jurnalis untuk sebuah website (situs) luar negeri. "Jadi, kerjanya dari rumah, pakai e-mail." Sebagai pengguna internet, tak heran kalau ia kemudian bergabung dengan komunitas Dunia-Ibu dan bersahabat dengan pendiri situs itu, Dini Shanti. "Kami jadi sahabat dan berbisnis bareng." Mulailah Nadia memiliki beberapa bisnis online.
"Atas anjuran Dini juga, saya bikin window, supaya orang kalau mau bisnis sama saya enggak segan. Saya juga bikin blog pribadi dengan nama Bunda in Biz (BiB). Isinya tentang diri saya yang work at home mom. Apa aja yang saya kerjakan di rumah, saya tulis di blog itu," kisah ibu dua anak ini. Tak berhenti di situ, Nadia kemudian membuat newsletter. "Hanya 3 bulan berselang, terkumpul sekitar 500 orang yang ikut newsletter.

Akhirnya, bersama beberapa teman, saya bikin milis," kata Nadia yang memiliki tak kurang dari 3 bisnis dan mengelola 10-an situs. "Enaknya kalau online, tinggal pakai auto-responder. Sekali klik, saya bisa ngirim e-mail ke 1.500 orang sekaligus. Semuanya dengan personalisasi. Misalnya, 'Halo Sarah, Halo Nadia…"

Tujuan BiB, katanya, adalah menjadi komunitas pertama bagi para perempuan yang ingin bisa mengembangkan potensi bekerja dari rumah. "Caranya dengan diskusi online di milis dan kopi darat (bertemu langsung, Red.)." Selain itu, BiB juga membuat aneka workshop. Dari cara memasak sampai cara bikin blog. "Rencananya, September ini kami ingin menggelar event besar dengan tema keuangan," tuturnya.

BiB juga sudah menerbitkan buku keterampilan tentang aneka kemasan untuk usaha. "Sekarang sedang nyiapin buku kedua. Ternyata yang pertama hasilnya bagus, sudah cetak ulang. Jadi, kami diminta bikin lagi. Kali ini lebih advance. Mudah-mudahan, sih, berlanjut," harap Nadia.

IBARAT KOMPOR KETEMU MINYAK

Apa, sih, keuntungan bergabung di BiB? "Yang jelas, networking. Memang, dari sekitar 1.300 anggota milis BiB, nggak semua aktif dan berani terjun berbisnis," kata Sharah Saleh Sugarda (32), salah seorang dari 6 moderator BiB. "Tapi, para ibu yang sudah terlalu lama di rumah, biasanya ingin kembali produktif saat anak mulai besar. Nah, mereka yang awalnya hanya menganggap bisnis sekadar wacana dan kemudian menemukan milis kita, akhirnya nyoba. Jadi, selain networking, yang saya tangkap, ibu-ibu itu sadar bahwa ternyata 'O, ada, toh, yang kayak gini.' Mereka jadi bersemangat," kata Sharah. "Jadi, kayak kompor bertemu minyak."
Dari silang diskusi anggota di milis, "Kami menemukan, persoalan modal jadi kendala yang paling banyak dikeluhkan anggota." Kalau ada anggota yang punya problem, biasanya dibantu sesama anggota milis. Seperti biasa, pendekatannya ala ibu-ibu. Misalnya, 'Kalau pengalamanku, Mbak…' "Pendekatan begini malah lebih masuk. Soalnya, problem yang dihadapi sehari-hari sama, jadi lebih pas dan kena dengan pembahasan sesama anggota," kata Nadia.

Selain itu, topik lain juga menjadi materi diskusi seru. Seperti cara membagi waktu sebagai istri dan ibu, sampai keberanian keluar dari pekerjaan. "Kami enggak pernah menyuruh siapa pun untuk resign, lho. Tapi, kalau ada anggota milis yang resign dari pekerjaannya, biasanya mereka dengan bangga bikin pengumuman di milis dengan menuliskan, 'Insya Allah, bulan depan saya akan resign'.

'"Sharah yang pernah bekerja di lantai bursa, sejak dua tahun silam memilih berhenti demi mengurus anak. "Kebetulan, seminggu sebelum resign, saya dapat undangan menjadi member BiB. Wah, pas banget. Semuanya mengalir begitu saja." Ternyata, setelah tak bekerja, Sharah merasa "gerah". Apalagi, "Kebetulan suami kuliah lagi keluar negeri dengan biaya sendiri. Ia malah harus keluar dari pekerjaannya. Nah, saat itu saya merasa sangat terbantu dengan binis online saya karena masuk BiB. Alhamdulillah, saya punya pegangan untuk membiayai keluarga dan anak-anak," kata Sharah yang kini punya 3 bisnis online, dari busana muslim hingga MLM. "Tiga saja sudah lumayan sibuk, sambil ngurus anak. Mereka inilah yang memacu saya. Jadi, sekalipun ide bisnis sudah ada di benak, tapi BiB memacu saya lebih cepat karena setiap hari ngomongin bisnis. Jadi, BiB ini memang kayak kompor," katanya sambil tertawa.


KERJA BERDASTER

Hal senada diungkapkan Sotya Dewati (30). Mantan manajer perusahaan multinasional ini memang sebelumnya sudah punya bisnis beddings. "Tapi enggak keurus karena kesibukan kerja. Baru setelah berhenti dari kantor, saya mulai lagi," ungkap moderator BiB yang jago bikin website ini. Sotya tak pernah menyesali pilihannya berbisnis online. "Malah untung karena hemat waktu dan uang. Jauh lebih murah ketimbang buka outlet. Paling kita hanya keluar cost buat hosting dan domain."
Dari sisi pendapatan, ketiganya mengaku sangat terbantu dengan bisnis online mereka. "Bisa dibilang, kalau saya nggak ngapa-ngapain, keuangan rumah tangga bisa timpang. Tapi dengan bergabung di BiB dan punya bisnis, keuangan keluarga kini sangat terbantu," kata Nadia.

Soal membagi waktu? "Nah, itu susah-susah gampang. Kadang sampai dimarahin suami juga. Yang jelas, kami ini kalau janjian 'kerja' pasti malam hari, setelah anak-anak tidur. Setelah semua urusan rumah beres, barulah kami online, chatting, ngomongin kerjaan. Itu bisa sampai jam 03.00." Sepintas, kata mereka, "Orang menganggap kami hanya chatting atau main internet. Padahal, kami sedang kerja. Anak-anak sering tanya, 'Kok, Mama main komputer terus?' Kayak Sotya ini, kerjanya bikin situs, jadi kelihatannya memang main komputer," kata Nadia.

Yang jelas, "Kami ingin menunjukkan, meski 'cuma' berdiam di rumah, kami bukan bunda biasa. Kalau di rumah, kami memang dasteran. Malah, kadang pas chatting, ada yang tiba-tiba menghilang. Begitu nongol, ternyata barusan beli sayur di tukang sayur keliling. Jadi, ibu-ibu banget." Mereka pun berpendapat, "Kami tidak pernah bilang bahwa ibu yang ngantor itu salah. Sama sekali tidak. Ini soal pilihan. Kebetulan, kami lebih pas begini, kerja di rumah. Juga bukan berarti ibu yang ngantor itu tak bisa menyediakan waktu yang berkualitas buat anaknya. Mereka juga full time mom, kok. Buktinya, kalau anak sakit, pasti mereka buru-buru pulang. Ibu, mah, di mana-mana sama saja, inginnya selalu dekat sama anak-anak."

SEBAIKNYA DARI HOBI

Bagaimana cara berbisnis via internet (internet marketing) seperti yang dilakukan Bunda in Biz? Internet marketing sendiri bisa dibagi atas beberapa kategori. Yang pertama, bisnis biasa/konvensional yang dipromosikan secara online, misalnya melalui website, weblog atau email. "Contohnya toko buku online, toko jilbab online, dan sebagainya. Bisnis seperti ini sebaiknya berangkat dari hobi. Kalau suka masak, sebaiknya pilih bisnis bikin kue, misalnya," kata Nadia.

Bisa juga hanya menjadi reseller. "Misalnya saya jual jilbab, terus ada yang berminat jadi reseller. Reseller ini nggak perlu bikin situs atau blog. Cukup minta foto produk, kemudian ia kirim ke pembeli lewat email," kata Nadia. Tapi, biasanya dianjurkan untuk punya blog/situs. Selain itu ada juga produk-produk internet (reseller, afiliasi) yang perusahaannya sudah menyediakan website replikasi, yang nantinya bisa dipersonalisasi dengan ID dari masing-masing reseller.

Yang kedua bisnis MLM yang dijalankan dan dipromosikan secara online. Ada juga yang benar-benar bisnis online yang dikenal dengan istilah Affiliate Marketing (AF). "Simpelnya, AF adalah bisnis mempromosikan produk orang lain melalui internet." Bisnis berikutnya adalah gabungan semuanya," kata Nidia. Contohnya, http://www.bundainbiz.com/belajarweb. "Di situ saya menjual produk e-book Panduan Membuat Website melalui internet sekaligus diafiliasikan. Saya menaruh banner afiliasinya di web utama, http://www.bundainbiz.com/. Bila ada yang mengklik banner tersebut dan kemudian sesampainya di web http://www.bundainbiz.com/belajarweb ia melakukan pembelian, saya akan mendapatkan komisi," ujar Nadia.

Yang perlu diingat, memang ada affiliate yang penipuan, "Tapi tidak sedikit kok, bahkan amat banyak, yang betul-betul AF. Satu lagi yang penting, jangan mengirimkan email promosi pada orang yang tidak meminta," saran Nadia sambil menambahkan, pembayaran transaksi bisa lewat ATM atau internet banking. Setelah itu, barulah barang dikirimkan.

Hasto Prianggoro
FOTO-FOTO: Widi Nugroho

Labels: