home
about me
fave picks
contact
Ibu di media - Tabloid NOVA
Monday, September 03, 2007
Ibu, tante Nad dan tante Sotya diwawancara oleh tabloid Nova. Jadi ceritanya minggu lalu Ibu ditelpon olwh wartawan Nova, pak Hasto namanya...beliau tertarik dengan komunitas BIB yang dimoderatori Ibu dan tante2 di atas ini ;-). Jadi deh janjian untuk ketemuan....pilih2 hari (sok sibuk dot com) ....sekalian Ibu memang ada miting dengan tante-tante mods.

Berikut ini nih wawancaranya yang dah tayang di Nova No. 1019/XX, 3-9 September 2007
atau bisa klik di link ini
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=14584


MEREKA BUKAN BUNDA BIASA



Jelas, ibu- ibu ini memang bukan bunda biasa, seperti mereka menyebut dirinya. Lewat bisnis online. mereka menjaring uang tanpa harus repot-repot ke kantor. Dunia maya memang sudah lama diakrabi Nadia M. Yuniardo (32). Mantan penyiar radio ini pernah bekerja sebagai jurnalis untuk sebuah website (situs) luar negeri. "Jadi, kerjanya dari rumah, pakai e-mail." Sebagai pengguna internet, tak heran kalau ia kemudian bergabung dengan komunitas Dunia-Ibu dan bersahabat dengan pendiri situs itu, Dini Shanti. "Kami jadi sahabat dan berbisnis bareng." Mulailah Nadia memiliki beberapa bisnis online.
"Atas anjuran Dini juga, saya bikin window, supaya orang kalau mau bisnis sama saya enggak segan. Saya juga bikin blog pribadi dengan nama Bunda in Biz (BiB). Isinya tentang diri saya yang work at home mom. Apa aja yang saya kerjakan di rumah, saya tulis di blog itu," kisah ibu dua anak ini. Tak berhenti di situ, Nadia kemudian membuat newsletter. "Hanya 3 bulan berselang, terkumpul sekitar 500 orang yang ikut newsletter.

Akhirnya, bersama beberapa teman, saya bikin milis," kata Nadia yang memiliki tak kurang dari 3 bisnis dan mengelola 10-an situs. "Enaknya kalau online, tinggal pakai auto-responder. Sekali klik, saya bisa ngirim e-mail ke 1.500 orang sekaligus. Semuanya dengan personalisasi. Misalnya, 'Halo Sarah, Halo Nadia…"

Tujuan BiB, katanya, adalah menjadi komunitas pertama bagi para perempuan yang ingin bisa mengembangkan potensi bekerja dari rumah. "Caranya dengan diskusi online di milis dan kopi darat (bertemu langsung, Red.)." Selain itu, BiB juga membuat aneka workshop. Dari cara memasak sampai cara bikin blog. "Rencananya, September ini kami ingin menggelar event besar dengan tema keuangan," tuturnya.

BiB juga sudah menerbitkan buku keterampilan tentang aneka kemasan untuk usaha. "Sekarang sedang nyiapin buku kedua. Ternyata yang pertama hasilnya bagus, sudah cetak ulang. Jadi, kami diminta bikin lagi. Kali ini lebih advance. Mudah-mudahan, sih, berlanjut," harap Nadia.

IBARAT KOMPOR KETEMU MINYAK

Apa, sih, keuntungan bergabung di BiB? "Yang jelas, networking. Memang, dari sekitar 1.300 anggota milis BiB, nggak semua aktif dan berani terjun berbisnis," kata Sharah Saleh Sugarda (32), salah seorang dari 6 moderator BiB. "Tapi, para ibu yang sudah terlalu lama di rumah, biasanya ingin kembali produktif saat anak mulai besar. Nah, mereka yang awalnya hanya menganggap bisnis sekadar wacana dan kemudian menemukan milis kita, akhirnya nyoba. Jadi, selain networking, yang saya tangkap, ibu-ibu itu sadar bahwa ternyata 'O, ada, toh, yang kayak gini.' Mereka jadi bersemangat," kata Sharah. "Jadi, kayak kompor bertemu minyak."
Dari silang diskusi anggota di milis, "Kami menemukan, persoalan modal jadi kendala yang paling banyak dikeluhkan anggota." Kalau ada anggota yang punya problem, biasanya dibantu sesama anggota milis. Seperti biasa, pendekatannya ala ibu-ibu. Misalnya, 'Kalau pengalamanku, Mbak…' "Pendekatan begini malah lebih masuk. Soalnya, problem yang dihadapi sehari-hari sama, jadi lebih pas dan kena dengan pembahasan sesama anggota," kata Nadia.

Selain itu, topik lain juga menjadi materi diskusi seru. Seperti cara membagi waktu sebagai istri dan ibu, sampai keberanian keluar dari pekerjaan. "Kami enggak pernah menyuruh siapa pun untuk resign, lho. Tapi, kalau ada anggota milis yang resign dari pekerjaannya, biasanya mereka dengan bangga bikin pengumuman di milis dengan menuliskan, 'Insya Allah, bulan depan saya akan resign'.

'"Sharah yang pernah bekerja di lantai bursa, sejak dua tahun silam memilih berhenti demi mengurus anak. "Kebetulan, seminggu sebelum resign, saya dapat undangan menjadi member BiB. Wah, pas banget. Semuanya mengalir begitu saja." Ternyata, setelah tak bekerja, Sharah merasa "gerah". Apalagi, "Kebetulan suami kuliah lagi keluar negeri dengan biaya sendiri. Ia malah harus keluar dari pekerjaannya. Nah, saat itu saya merasa sangat terbantu dengan binis online saya karena masuk BiB. Alhamdulillah, saya punya pegangan untuk membiayai keluarga dan anak-anak," kata Sharah yang kini punya 3 bisnis online, dari busana muslim hingga MLM. "Tiga saja sudah lumayan sibuk, sambil ngurus anak. Mereka inilah yang memacu saya. Jadi, sekalipun ide bisnis sudah ada di benak, tapi BiB memacu saya lebih cepat karena setiap hari ngomongin bisnis. Jadi, BiB ini memang kayak kompor," katanya sambil tertawa.


KERJA BERDASTER

Hal senada diungkapkan Sotya Dewati (30). Mantan manajer perusahaan multinasional ini memang sebelumnya sudah punya bisnis beddings. "Tapi enggak keurus karena kesibukan kerja. Baru setelah berhenti dari kantor, saya mulai lagi," ungkap moderator BiB yang jago bikin website ini. Sotya tak pernah menyesali pilihannya berbisnis online. "Malah untung karena hemat waktu dan uang. Jauh lebih murah ketimbang buka outlet. Paling kita hanya keluar cost buat hosting dan domain."
Dari sisi pendapatan, ketiganya mengaku sangat terbantu dengan bisnis online mereka. "Bisa dibilang, kalau saya nggak ngapa-ngapain, keuangan rumah tangga bisa timpang. Tapi dengan bergabung di BiB dan punya bisnis, keuangan keluarga kini sangat terbantu," kata Nadia.

Soal membagi waktu? "Nah, itu susah-susah gampang. Kadang sampai dimarahin suami juga. Yang jelas, kami ini kalau janjian 'kerja' pasti malam hari, setelah anak-anak tidur. Setelah semua urusan rumah beres, barulah kami online, chatting, ngomongin kerjaan. Itu bisa sampai jam 03.00." Sepintas, kata mereka, "Orang menganggap kami hanya chatting atau main internet. Padahal, kami sedang kerja. Anak-anak sering tanya, 'Kok, Mama main komputer terus?' Kayak Sotya ini, kerjanya bikin situs, jadi kelihatannya memang main komputer," kata Nadia.

Yang jelas, "Kami ingin menunjukkan, meski 'cuma' berdiam di rumah, kami bukan bunda biasa. Kalau di rumah, kami memang dasteran. Malah, kadang pas chatting, ada yang tiba-tiba menghilang. Begitu nongol, ternyata barusan beli sayur di tukang sayur keliling. Jadi, ibu-ibu banget." Mereka pun berpendapat, "Kami tidak pernah bilang bahwa ibu yang ngantor itu salah. Sama sekali tidak. Ini soal pilihan. Kebetulan, kami lebih pas begini, kerja di rumah. Juga bukan berarti ibu yang ngantor itu tak bisa menyediakan waktu yang berkualitas buat anaknya. Mereka juga full time mom, kok. Buktinya, kalau anak sakit, pasti mereka buru-buru pulang. Ibu, mah, di mana-mana sama saja, inginnya selalu dekat sama anak-anak."

SEBAIKNYA DARI HOBI

Bagaimana cara berbisnis via internet (internet marketing) seperti yang dilakukan Bunda in Biz? Internet marketing sendiri bisa dibagi atas beberapa kategori. Yang pertama, bisnis biasa/konvensional yang dipromosikan secara online, misalnya melalui website, weblog atau email. "Contohnya toko buku online, toko jilbab online, dan sebagainya. Bisnis seperti ini sebaiknya berangkat dari hobi. Kalau suka masak, sebaiknya pilih bisnis bikin kue, misalnya," kata Nadia.

Bisa juga hanya menjadi reseller. "Misalnya saya jual jilbab, terus ada yang berminat jadi reseller. Reseller ini nggak perlu bikin situs atau blog. Cukup minta foto produk, kemudian ia kirim ke pembeli lewat email," kata Nadia. Tapi, biasanya dianjurkan untuk punya blog/situs. Selain itu ada juga produk-produk internet (reseller, afiliasi) yang perusahaannya sudah menyediakan website replikasi, yang nantinya bisa dipersonalisasi dengan ID dari masing-masing reseller.

Yang kedua bisnis MLM yang dijalankan dan dipromosikan secara online. Ada juga yang benar-benar bisnis online yang dikenal dengan istilah Affiliate Marketing (AF). "Simpelnya, AF adalah bisnis mempromosikan produk orang lain melalui internet." Bisnis berikutnya adalah gabungan semuanya," kata Nidia. Contohnya, http://www.bundainbiz.com/belajarweb. "Di situ saya menjual produk e-book Panduan Membuat Website melalui internet sekaligus diafiliasikan. Saya menaruh banner afiliasinya di web utama, http://www.bundainbiz.com/. Bila ada yang mengklik banner tersebut dan kemudian sesampainya di web http://www.bundainbiz.com/belajarweb ia melakukan pembelian, saya akan mendapatkan komisi," ujar Nadia.

Yang perlu diingat, memang ada affiliate yang penipuan, "Tapi tidak sedikit kok, bahkan amat banyak, yang betul-betul AF. Satu lagi yang penting, jangan mengirimkan email promosi pada orang yang tidak meminta," saran Nadia sambil menambahkan, pembayaran transaksi bisa lewat ATM atau internet banking. Setelah itu, barulah barang dikirimkan.

Hasto Prianggoro
FOTO-FOTO: Widi Nugroho

Labels:

2 Comments:

At 7:43 AM, Anonymous Anonymous said...

ASS, MBAK NADIA, SY TERTARIK NIH PENGEN IKUTAN GABUNG KARENA SY PENGEN PUNYA BISNIS VIA INTERNET MAKLUM IBU-IBU YANG SIBUK NGURUS ANAK TAPI PENGEN TETAP BERBISNIS, TOLONG DONG GIMANA CARANYA YA MBAK, SAAT INI SY LAGI AKTIF BUKA KURSUS MERAJUT DAN MEMBUAT AKSESORIS YA TAPI MASIH SEKITAR LINGKUNGAN AJA MURIDNYA SY PENGEN LEBIH LUAS JANGKAUANNYA, PLEASE MBAK BERI SAYA SOLUSI PENGEN BERBISNIS INTERNET TAPI MASIH GAPTEK NIH, TOLONG DIBANTU YA MBAK
TKS,
WASSALAM
AISYAH ANGGRAINI

 
At 4:26 PM, Anonymous Anonymous said...

kok pas banget sih mom....aku juga baru 2 minggu ini resign dari kerjaan...sebenarnya udah ada bayangan mo ngerjain apa selama di rumah, tapi terbentur masalah klasih : modal...wah bisa join ya mom...

 

Post a Comment

<< Home