home
about me
fave picks
contact
Ibu di Media - "majalah DUIT"
Thursday, April 12, 2007
Hai.....Nadja Labelnya Ibu Sharah dan tante Yeyen diliput majalah Duit lho....jadi berita utama pula (malu-malu dot com). Ini ditulis ulang oleh tante Yeyen...asli tanpa edit....jadi kalau penulisan nama Ibu Sharah salah (di cover depan dan di beberapa bagian artikel ditulisnya Sarah) dan di artikelnya ditulis Ibu resign tahun 2006 setelah melahirkan anak ke-2 (gak tahu kenapa bisa salah tulis gini...Ibu kan resign karena ingin jadi full time Mom dan to start Her Own Biz sambil ngurus Lila dan Nawal lho...lagian Nawal kan lahirnya tahun 2003 yakkk).

Majalah bisnis "DUIT" No.04/II/April 2007



DUA SAHABAT MENYULAM PITA

Sudah lama Yeyen bermimpi punya usaha sendiri. Bergandeng tangan dengan sahabatnya Sharah yang sudah duluan mengundurkan diri sebagai karyawati, Yeyen memproduksi mukena bordir dan sulam pita bermerk Nadja Label.

Belasan tahun yang lalu, Yeyen pernah bermimpi akan menjadi seorang desainer. Tamat SMA dirinya sengaja memilih jalur desain, tetapi ternyata kenyataan tak semanis apa yang dipikirkannya. "Tahun 1994 setelah tamat SMA saya akhirnya masuk FEUI jurusan Studi Pembangunan yang penuh dengan hal-hal berbau ekonometri, statistik, ekonomi mikro-makro dan sejenisnya. Tapi keinginan lama menjadi desainer tetap ada.", ucapYeyen Nursjid kepada DUIT!

Lajang kelahiran 24 Mei 1976 ini lalu mencoba belajar fashion lebih serius di sebuah sekolah fashion ternama di Jakarta. "Di sana saya belajar membuat pola pakaian, menggunting dan menjahit. Bangga sekali memakai pakaian buatan sendiri ke kantor.", sambung Marketing Manager PT KEJAR ini.

Berkali-kali pula dirinya mengaku nyaris meninggalkan pekerjaan sekarang demi mimpitersebut. Bahkan suatu kali dia penah melamar di sebuah perusahaan berbasis fashiondari Spanyol. Tapi apa mau dikata, ternyata dewi fortuna tidak memihaknya. "Strategi saya lakukan lagi. Kenapa harus masuk menjadi karyawan? Kenapa tidak saya coba untuk menjadi owner dan producer?", ujar Yeyen yang akhirnya memberanikan diri belajar kembali di sebuah tempat kursus berbasis internasional untuk memulai menuai mimpinya tadi.

Yeyen lalu menghubungi Sharah Saleh, sahabatnya sesama alumnus FEUI untuk diajak menjadi mitra bisnisnya. Sharah sendiri sebelumnya tercatat sebagai manajer SDM PT KSEI. Namun dia sudah mengundurkan diri sejak April 2006 lalu karena kelahiran anaknya yang kedua.
Dengan modal patungan berdua sekitar Rp 30 juta, keduanya sepakat memproduksi mukena bordir dan aneka bahan sulam pita/benang. Mereka juga menyediakan aneka kaos muslim."Produk kami namakan Nadja Label. Nadja dari bahasa Arab yang berarti wanita yang mulia. Kami berharap menjadi wanita yang mulia. Kemudian supaya lebih khas dan menunjukkan bahwa ini merek dagang kami, dibubuhi lagi dengan kata Label. Jadilah Nadja Label.", papar Sharah Saleh (31).

Berbekal keyakinan diri dan support dari keluaga masing-masing, akhirnya Nadja Label di-release pada Oktober 2006 lalu dan dilincurkan pertama kali lewat pameran Femme di JHCC, Jakarta. "Enggak disangka, omset yang kami dapat dari pameran selama 4 hari itu di luar dugaan sekita Rp 24 juta.", kata Sharah lagi.

Sejak itu keduanya makin semangat mengembangkan usaha. "Pemasarannya kami lakukan lewat pameran dan lewat internet. Saya kebagian tugas untuk promosi, mencari sponsor atau menyiapkan pameran. Sarah kebagian tugas di produksi, karena workshopnya memang di rumah dia.", terang Yeyen yang mematok harga mulai dari Rp 120-450ribu (sulam sutra) dan Rp 350-480 ribu (mukena).

"Yah, sekarang dengan tetap berstatus karyawan, saya bisa menikmati self achievement dan mewujudkan mimpi saya with strong effort, dan saya pun masih bisa menikmati hobi jalan-jalan saya.", tandas Yeyen, penggemar traveling dan adventuring ini.

Labels:

1 Comments:

At 11:21 PM, Anonymous Anonymous said...

Maaf ya jeng kalo aku salah menyebut namamu dari Sharah menjadi "Sarah" begitu juga soal tahun resign-nya. kenapa juga waktu itu g kirim ralat ke surat pembaca untuk dimuat di edisi berikutnya? Salam Agt

 

Post a Comment

<< Home